Selasa, 12 Juli 2011

...penat

mendidih otakku,,,
terbakar sepi di ujung sisi
di langit sebelah sana

mual segala keinginanku
beku oleh dinginnya perayaan

aku lemparkan semua amunisi
tersisa beberapa butir sebagai
pengganjal luka

teriakan mereka hanya bisikan semut
pulau yang tertinggal tak seindah
hijaunya pesona kebun teh kala itu

dermaga yang terpijak bukan
sudut terindah untuk memandang pulau selayar

berkeliling aku mengitari senja
menanti malam
dimana rasi bintang yang paling terang...
tertunduk di bawah kegelapan
memeluk takdir
untuk bangun bersama senyuman fajar
(selasa,12/7)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar