Kamis, 24 Februari 2011

tak kan pernah sempurna

Tak kan pernah sempurna

berdiri di tengah rimba raya
Menantang taring-taring penulis cerita

awan kumulus hanya bersedia menjadi saksi

pepohonan rindang hanya sanggup
menawarkan nafas sejengkal

Tak ada yang dapat menolong
Kecuali kaki kaki penopang raga
ato keringat luruh di sekujur tubuh

lubang lubang jalan datang sebagai pengikut setia

Sepuluh jari tak cukup menggenggam seribu pasir

Langkah yang menapak selalu meninggalkan jejak
Yang dilalui tak pernah mati
Yang dijalani tak kan pernah sempurna

2 komentar:

  1. dan bentuk "tak menyerah" tersebut adalah dengan menorehkan sepotong kayu pada hamparan pasir...

    BalasHapus
  2. ah,
    sebuah nama mengantarku kembali mengunjungi sejarah laman ini,

    dan aku rindu pada masa
    kehidupan begitu mengiris
    dan setanah merah meradang, beku
    dan kadang bertindak

    karna saat itulah
    aku adalah diriku

    BalasHapus