detik-detik menjalani peran
tak peduli tajamnya sapaan mentari
tak peduli rapatnya sentuhan angin
darah merangkak pelan ke otak
jalan panjang menyempit
ahh...
jarum hitam bergerak melata
tak jua tetua membuka suara
terseret nafas menanti satunya saudara
hingga pintu terbuka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar