Saat tes speaking bersama Alan (British), kami membahas mengenai travelling. Ia lalu bertanya,
"Do you like travelling"
"Yes, I do"
"Kenapa kau suka traveling?"
"Karena dengan travelling, kita tahu karakter seseorang"
Yes, that was exacty my answer.
Karna begitulah menurutku.
Bahwa karakter sesungguhnya seseorang dapat saja dilihat saat melakukan travelling atau perjalanan bersama-sama.
Apakah ia seseorang yang care/peduli, manja, egois ataukah bertanggung jawab. Menjadi bagian dari solusi atau menjadi beban, ataukah ia orang yang mubah. Ada dan tiada sama saja.
Khususnya perjalanan yang dilakukan dalam jarak yang cukup jauh dan berhari-hari.
Mengapa demikian?
Sebuah perjalanan jau sering membuat orang lelah. dalam keadaan lelah orang akan cencerung melakukan sesuatu secara spontan dan apa adanya, nggak (bisa) jaim. Fisik lelah juga membuat emosi tidak stabil. Nah, di sinilah, seseorang akan kelihatan sifatnya.
Apalagi saat ada keadaan darurat atau tak terduga. Jalan macet, ban bocor, ada teman yang sakit.
Reaksi spontan akan muncul. Nah, reaksi spontan itu tak bisa menipu. Ia mencerminkan seseorang sesungguhnya.
Aku belum mencari dasar dalam ilmu psikologinya sih.
Ini dari pengalaman ajah.
sebuah lembaran hidup
Indahkan dunia dengan berbagi....
Rabu, 02 Desember 2015
Jumat, 20 April 2012
Senin, 03 Oktober 2011
Mengapa jarum jam bergerak ke kanan?
Mampir ke fakultas MIPA untuk sebuah pameran buku yang informasinya aku dapat tadi malam dari status fb pak tanto.
menuju ke gedung C, langsung baca tulisan "all item 10.000".
wah, kabar bagus untuk dompet Braun Buffel hitam-ku.
masuk pameran,, muter2 bentar. Set....mata tertuju pada sebuah cover buku bertuliskan
mengapa jarum jam bergerak ke kanan?
Empat eksemplar berhasil masuk eiger woman series bag warna biru untuk digendong pulang.
Alhamdulillah, lumayan buat koleksi pribadi sekaligus perpustakaan rumah belajar.
sambil ditemani presario, aku baca jawaban judul di atas, begini katanya:
adalah Henry Fried, salah seorang horologis terkemuka di Amerika Serikat, memberikan penjelasan sederhana.
sebelum jam ditemukan, kita menggunakan jam matahari.
Di belahan bumi utara, bayangan berputar ke arah yang kini kita sebut "searah jarum jam".
Jarum jam di buat bergerak menirukan gerakan bayangan matahari.
Apabila jam ditemukan di belahan selatan, mungkin yang disebut searah jarum jam adalah arah kebalikan yang sekarang.
menuju ke gedung C, langsung baca tulisan "all item 10.000".
wah, kabar bagus untuk dompet Braun Buffel hitam-ku.
masuk pameran,, muter2 bentar. Set....mata tertuju pada sebuah cover buku bertuliskan
mengapa jarum jam bergerak ke kanan?
Empat eksemplar berhasil masuk eiger woman series bag warna biru untuk digendong pulang.
Alhamdulillah, lumayan buat koleksi pribadi sekaligus perpustakaan rumah belajar.
sambil ditemani presario, aku baca jawaban judul di atas, begini katanya:
adalah Henry Fried, salah seorang horologis terkemuka di Amerika Serikat, memberikan penjelasan sederhana.
sebelum jam ditemukan, kita menggunakan jam matahari.
Di belahan bumi utara, bayangan berputar ke arah yang kini kita sebut "searah jarum jam".
Jarum jam di buat bergerak menirukan gerakan bayangan matahari.
Apabila jam ditemukan di belahan selatan, mungkin yang disebut searah jarum jam adalah arah kebalikan yang sekarang.
Jumat, 19 Agustus 2011
Harus Bisa !
bukan bermaksud untuk mengajak fanatik terhadap seorang SBY, hanya mengajak untuk membuat penilaian menjadi lebih berimbang terhadap presiden kita. Melalui cerita-cerita yang di tuliskan oleh salah satu orang yang pernah menjadi orang paling dekat dengan beliau, juru bicara kepresidenan, dino patti djalal, mengalir, dan enak diikuti.
Melihat sisi yang berbeda, dari pengambilan kebijakan publik yang tak jarang menimbulkan kontroversi. Open sky policy, kenaikan harga BBM dll.
Tentang Kepemimpinan,
beberapa hal dari SBY dalam kepemimpinannya, diantaranya pentingnya Akhlak dalam memimpin, objektif, sangat memperhatikan detail, dan optimis.
Satu lagi, menggunakan INTUISI.
Buku yang patut dijadikan referensi bagi seorang pemimpin.
Diskripsi singkat mengenai buku dapat dilihat di: www.dinopattidjalal.com
Rabu, 10 Agustus 2011
Waktu
Jika setiap detik yang terlampaui adalah rahmat,
maka tunjukanlah aku cara untuk menuju padanya
agar tak lepas karunia itu dariku tanpa makna
Jika setiap menit yang terlewati adalah busur yang akan membawaku
lebih dekat pada cahaya
maka tunjukanlah padaku cara mengasah mata hati
agar tak hilang rasa sayang yang menyelimuti
Jika waktu yang berlalu adalah pendakian atas puncak keindahan
maka sesungguhnya tidak ada petunjuk yang paling terang selain mentariMu
Tuhan,,,
hangatkan diriku dengan sinarMu
kuatkan aku dengan sabdaMu
maka tunjukanlah aku cara untuk menuju padanya
agar tak lepas karunia itu dariku tanpa makna
Jika setiap menit yang terlewati adalah busur yang akan membawaku
lebih dekat pada cahaya
maka tunjukanlah padaku cara mengasah mata hati
agar tak hilang rasa sayang yang menyelimuti
Jika waktu yang berlalu adalah pendakian atas puncak keindahan
maka sesungguhnya tidak ada petunjuk yang paling terang selain mentariMu
Tuhan,,,
hangatkan diriku dengan sinarMu
kuatkan aku dengan sabdaMu
Selasa, 09 Agustus 2011
Dinosaurus
Liat kuis siapa paling berani bareng si konyil amar,,,
pas babak bonus ada pertanyaan, kirakira bunyinya gini
"karena ketamakan dan ketidak pedulian manusia, Dinosaurus punah "
...
aku jawab salah...
kenapa?
yuk, siapa tahu
Kenapa Dinosaurus punah?
ceritanya begini,
Pada waktu akan terjadi banjir besar, semua ingin naik ke bahtera nabi Nuh, termasuk para binatang. Pada saat itu, diadakan samacam sayembara di kalangan para binatang.
Barang siapa yang bisa membuat lelucon dan membuat para binatang yang lain tertawa tanpa terkecuali, boleh naik ke bahtera. Sementara yang tidak, mohon maaf...harus tinggal.
Si gajah mulai yang pertama. Ia bercerita di depan bangsa binatang, dan...
Ia berhasil membuat semua binatang tertawa.
hem,, Tiket bahtera sudah didapat.
Gantian, giliran dinosaurus yang manggung.
Ia bercerita, membuat lelucon. Tetapi sayang, si babi nggak ketawa...
dan, bangsa dinosaurus pun harus tinggal dan hanyut oleh banjir besar.
Lalu Harimau bercerita, dan semua pun tertawa.
ada yang iseng tanya pada si babi.
"bi,, kenapa kau tertawa?"
babi jawab,
"dengar cerita dinosaurus tadi"
,,
hayo, yang telat ketawa berarti ... ?
cerita itu aku dapat dari Dr. Sutanto, DEA dengan segala improvisasi.
pesan yang disampaikan:
telmi (telat mikir) itu berbahaya. Merugikan, tak hanya bagi diri sendiri, bahkan sebuah bangsa.
hehem...
so, be s.m.a.r.t ...!
...
jawaban soal itu memang "salah"
karena dinosaurus hidup 65.000 tahun yang lalu sedangkan manusia exist 3.000(angka tepatnya lupa) tahun yang lalu.
Jadi, manusia dan dinosaurus tak pernah ketemu.
pas babak bonus ada pertanyaan, kirakira bunyinya gini
"karena ketamakan dan ketidak pedulian manusia, Dinosaurus punah "
...
aku jawab salah...
kenapa?
yuk, siapa tahu
Kenapa Dinosaurus punah?
ceritanya begini,
Pada waktu akan terjadi banjir besar, semua ingin naik ke bahtera nabi Nuh, termasuk para binatang. Pada saat itu, diadakan samacam sayembara di kalangan para binatang.
Barang siapa yang bisa membuat lelucon dan membuat para binatang yang lain tertawa tanpa terkecuali, boleh naik ke bahtera. Sementara yang tidak, mohon maaf...harus tinggal.
Si gajah mulai yang pertama. Ia bercerita di depan bangsa binatang, dan...
Ia berhasil membuat semua binatang tertawa.
hem,, Tiket bahtera sudah didapat.
Gantian, giliran dinosaurus yang manggung.
Ia bercerita, membuat lelucon. Tetapi sayang, si babi nggak ketawa...
dan, bangsa dinosaurus pun harus tinggal dan hanyut oleh banjir besar.
Lalu Harimau bercerita, dan semua pun tertawa.
ada yang iseng tanya pada si babi.
"bi,, kenapa kau tertawa?"
babi jawab,
"dengar cerita dinosaurus tadi"
,,
hayo, yang telat ketawa berarti ... ?
cerita itu aku dapat dari Dr. Sutanto, DEA dengan segala improvisasi.
pesan yang disampaikan:
telmi (telat mikir) itu berbahaya. Merugikan, tak hanya bagi diri sendiri, bahkan sebuah bangsa.
hehem...
so, be s.m.a.r.t ...!
...
jawaban soal itu memang "salah"
karena dinosaurus hidup 65.000 tahun yang lalu sedangkan manusia exist 3.000(angka tepatnya lupa) tahun yang lalu.
Jadi, manusia dan dinosaurus tak pernah ketemu.
art of influence...
malam ini g ikut kajian, ada si konyil amar di rumah yang nggak mau ditinggal...
Mmm,,, nggak mau nyari kambing hitam sih,, tapi sebenarnya ada kuis siapa paling berani(KSPB) dan jakarta lawyers club (JLC) yang bikin aku pilih stay at home...
Ditambah super trap yang menyajikan drifting untuk mengerjai sasarannya.Tapi ya harus rebutan remote. Hem,, (skali lagi)bener-bener bulan jihad...
(drifting itu salah satu aksi dalam slalom, free style-nya nyetir mobil.Liat film Tokyo Drift untuk liat drifting2 keren)
mm,,biar tetep dapat makna, aku akan berbagi yang aku dapatkan dari program-program itu...
Aku mulai dari, ....
art of influence, itu judul sebuah buku, mungkin tepatnya beberapa buah buku karena nggak cuma satu buku yang bahas tentang seni mempengaruhi orang lain itu.
Aku liat buku itu pertama kali di perpustakaan ketika dolan ke sebuah Sekolah dasar(SD) di Surabaya sekitar dua tahun yang lalu. Tapi aku nggak ingin bahas itu karena belum sempat baca dalam-dalam buku itu.
ketika remote aku arahkan ke acara Helmi Yahya (KSPB) tentu si konyil Amar protes, karena pasti itu bukan program yang menarik bagi anak yang belum genap berumur 4 tahun itu. Tapi,,, tentu saja.. bagaimana cara mempengaruhinya....
Anak itu kan belum tahu mana yang baik, mana yang sebenarnya menarik. Tergantung kita sebagai orang yang lebih dewasa mempengaruhinya...
dan disinilah kita berperan..
Aku bilang,
"Eh, Kak. Ini acara bagus" (panggilannya kakak)
"heh?", jawabnya. Kelihatan nggak begitu paham dan ingin tahu lebih.
...
Memang aku sering menggunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh orang dewasa untuk bekomunukasi dengan keponakan-keponakanku.
Bagi mereka, mungkin itu sesuatu yang tidak mudah untuk dimengerti. Tapi tujuan ku adalah membuat mereka terbiasa dengan bahasa-bahasa itu.
Bukankah 'mengerti" itu akan didapatkan dengan sendirinya ketika sesuatu itu sering diucapkan, sering didengar dan menjadi hal yang familiar, tidak asing di telinga?
Misalnya, aku bilang "manuver" ketika bercerita menjelaskan video tentang pesawat tempur.
Aku gunakan "mengintai" ketika sedang bermain perang-perangan dengan mereka.
Aku kenalkan kata "internet", "chatting", "download" pada mereka.
Aku sengaja tidak menyampaikan kata-kata itu dalam bahasa yang lebih sederhana. Aku menggunakan kata asli dan mereka akan ter-jelas-kan dengan melihat apa yang aku lakukan untuk merepresentasikan kata tersebut. Jadi tidak perlu banyak kata untuk menjelaskan. Walaupun, kadang-kadang menjelaskan memang perlu.
Akhirnya, mereka dengan sendirinya akan menggunakan kata itu tanpa sengaja, karena kata itu sudah ada dalam kumpulan kosa kata mereka.
Contoh: "Video Thomasnya po sudah di download, tan?".
"Tante kog suka chatting i kenapa?",
"Pesawate bermanuver, tan!".
Entah seberapa dalam mereka memaknai kata itu, setidaknya mereka telah bisa menggunakannya.
Ya, cukup lumayan untuk anak usia balita.
...
"Ini acara bagus. kalo liat ini bisa bikin orang jadi pinter", aku jelaskan.
"hem?", komentarnya. Terlihat lebih antusias, ingin tahu lebih dalam.
lalu aku jelaskan lagi, "Ini to, nanti ada pertanyaan. Yang bisa cepet-cepetan mencet. teeet gitu. trus jawab."
"kalo dah jawab?" dah mulai kena dia.
"kalo dah jawab nanti dapat nilai 100 kalo benar", aku jawab.
"nilainya nanti buat apa?", makin kenalah dia.
"nilainya yo dikumpulkan, yang paling bagus nilainya nanti dapat uang", aku jawab.
"uang apa?", dia tanya.
"ya dapat uang. uangnya 25 juta", aku bilang.
tentu saja sihir itu takkan berhasil tanpa intonasi dan gerture yang juga menyihir.
Ingat? dalam komunikasi itu kata-kata berperan hanya 7%, sementara 38% adalah suara termasuk intonasi, dan 55%-nya adalah gesture, menyangkut wajah dan gerak tubuh.
Bayangkan saja bagaimana caraku mempengaruhi anak berusia tiga tahun untuk merelakan mata dan perhatiannya pada kuis untuk orang dewasa itu.
Ya, ikut hanyut dalam acara itu. Ikut jawab. Aku pura-pura ikut pencet, perut dia yang aku pencet, dan dia suka. lalu ikut teriak-teriak, tepuk tangan kalo jawabanku benar. Ajak dia toss untuk perayaan. ..
Dan itu berhasil...hehem...
kenapa aku bilang berhasil, karena esok paginya, yaitu pagi tadi, dia bahas tentang kuis itu tanpa aku yang pancing untuk membahas dulu. Nggak cuma sekali dan nggak hanya sekejap dia bahas..
"... tadi malam itu, kuis yang bikin pinter itu ya ,tan.."
...yeach!
Pada dasarnya kita nggak perlu teori-teori rumit untuk mempengaruhi,, atau untuk lakukan apapun,
...dan aku hanya lakukan dengan caraku..
(untuk JLC, liat posting selanjutnya, Insya Alloh)
-Rabu, 10 Agustus 2011-
Mmm,,, nggak mau nyari kambing hitam sih,, tapi sebenarnya ada kuis siapa paling berani(KSPB) dan jakarta lawyers club (JLC) yang bikin aku pilih stay at home...
Ditambah super trap yang menyajikan drifting untuk mengerjai sasarannya.Tapi ya harus rebutan remote. Hem,, (skali lagi)bener-bener bulan jihad...
(drifting itu salah satu aksi dalam slalom, free style-nya nyetir mobil.Liat film Tokyo Drift untuk liat drifting2 keren)
mm,,biar tetep dapat makna, aku akan berbagi yang aku dapatkan dari program-program itu...
Aku mulai dari, ....
art of influence, itu judul sebuah buku, mungkin tepatnya beberapa buah buku karena nggak cuma satu buku yang bahas tentang seni mempengaruhi orang lain itu.
Aku liat buku itu pertama kali di perpustakaan ketika dolan ke sebuah Sekolah dasar(SD) di Surabaya sekitar dua tahun yang lalu. Tapi aku nggak ingin bahas itu karena belum sempat baca dalam-dalam buku itu.
ketika remote aku arahkan ke acara Helmi Yahya (KSPB) tentu si konyil Amar protes, karena pasti itu bukan program yang menarik bagi anak yang belum genap berumur 4 tahun itu. Tapi,,, tentu saja.. bagaimana cara mempengaruhinya....
Anak itu kan belum tahu mana yang baik, mana yang sebenarnya menarik. Tergantung kita sebagai orang yang lebih dewasa mempengaruhinya...
dan disinilah kita berperan..
Aku bilang,
"Eh, Kak. Ini acara bagus" (panggilannya kakak)
"heh?", jawabnya. Kelihatan nggak begitu paham dan ingin tahu lebih.
...
Memang aku sering menggunakan kata-kata yang biasa digunakan oleh orang dewasa untuk bekomunukasi dengan keponakan-keponakanku.
Bagi mereka, mungkin itu sesuatu yang tidak mudah untuk dimengerti. Tapi tujuan ku adalah membuat mereka terbiasa dengan bahasa-bahasa itu.
Bukankah 'mengerti" itu akan didapatkan dengan sendirinya ketika sesuatu itu sering diucapkan, sering didengar dan menjadi hal yang familiar, tidak asing di telinga?
Misalnya, aku bilang "manuver" ketika bercerita menjelaskan video tentang pesawat tempur.
Aku gunakan "mengintai" ketika sedang bermain perang-perangan dengan mereka.
Aku kenalkan kata "internet", "chatting", "download" pada mereka.
Aku sengaja tidak menyampaikan kata-kata itu dalam bahasa yang lebih sederhana. Aku menggunakan kata asli dan mereka akan ter-jelas-kan dengan melihat apa yang aku lakukan untuk merepresentasikan kata tersebut. Jadi tidak perlu banyak kata untuk menjelaskan. Walaupun, kadang-kadang menjelaskan memang perlu.
Akhirnya, mereka dengan sendirinya akan menggunakan kata itu tanpa sengaja, karena kata itu sudah ada dalam kumpulan kosa kata mereka.
Contoh: "Video Thomasnya po sudah di download, tan?".
"Tante kog suka chatting i kenapa?",
"Pesawate bermanuver, tan!".
Entah seberapa dalam mereka memaknai kata itu, setidaknya mereka telah bisa menggunakannya.
Ya, cukup lumayan untuk anak usia balita.
...
"Ini acara bagus. kalo liat ini bisa bikin orang jadi pinter", aku jelaskan.
"hem?", komentarnya. Terlihat lebih antusias, ingin tahu lebih dalam.
lalu aku jelaskan lagi, "Ini to, nanti ada pertanyaan. Yang bisa cepet-cepetan mencet. teeet gitu. trus jawab."
"kalo dah jawab?" dah mulai kena dia.
"kalo dah jawab nanti dapat nilai 100 kalo benar", aku jawab.
"nilainya nanti buat apa?", makin kenalah dia.
"nilainya yo dikumpulkan, yang paling bagus nilainya nanti dapat uang", aku jawab.
"uang apa?", dia tanya.
"ya dapat uang. uangnya 25 juta", aku bilang.
tentu saja sihir itu takkan berhasil tanpa intonasi dan gerture yang juga menyihir.
Ingat? dalam komunikasi itu kata-kata berperan hanya 7%, sementara 38% adalah suara termasuk intonasi, dan 55%-nya adalah gesture, menyangkut wajah dan gerak tubuh.
Bayangkan saja bagaimana caraku mempengaruhi anak berusia tiga tahun untuk merelakan mata dan perhatiannya pada kuis untuk orang dewasa itu.
Ya, ikut hanyut dalam acara itu. Ikut jawab. Aku pura-pura ikut pencet, perut dia yang aku pencet, dan dia suka. lalu ikut teriak-teriak, tepuk tangan kalo jawabanku benar. Ajak dia toss untuk perayaan. ..
Dan itu berhasil...hehem...
kenapa aku bilang berhasil, karena esok paginya, yaitu pagi tadi, dia bahas tentang kuis itu tanpa aku yang pancing untuk membahas dulu. Nggak cuma sekali dan nggak hanya sekejap dia bahas..
"... tadi malam itu, kuis yang bikin pinter itu ya ,tan.."
...yeach!
Pada dasarnya kita nggak perlu teori-teori rumit untuk mempengaruhi,, atau untuk lakukan apapun,
...dan aku hanya lakukan dengan caraku..
(untuk JLC, liat posting selanjutnya, Insya Alloh)
-Rabu, 10 Agustus 2011-
Langganan:
Postingan (Atom)