Ku coba kembangkan
sayap patahku
tuk terbang tinggi lagi diangkasa
melayang melukis langit
merangkai awan awan mendung
"oh, Tuhan. Kasihanilah aku.
dan sambunglah sayap-sayap yang patah"
(salma karami-kahlil gibran)
Minggu, 29 Mei 2011
Sabtu, 28 Mei 2011
kerja,,,
karena sesungguhnya kerja adalah kehormatan bagi setiap manusia,
setiap tetes keringat bagi mereka
adalah sebuah nilai yang tak biasa diimbangi dengan materi semata
-andrie wongso-
setiap tetes keringat bagi mereka
adalah sebuah nilai yang tak biasa diimbangi dengan materi semata
-andrie wongso-
ikhlas...
sikap ikhlas akan membuat segala perbuatan kita menjadi indah dan terhormat
-kahlil gibran-
-kahlil gibran-
Teman Sejati
Teman sejati,,
mengerti ketika kau berkata, "aku lupa..."
menunggu selamanya ketika kau berkata, "tunggu sebentar...!"
tetap tinggal ketika kau berkata, "tinggalkan aku sendiri...!"
membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata, "bolehkah aku masuk?"
mencintai bukanlah bagaimana kau melupakannya bila ia berbuat salah,
melainkan bagaimana kau memaafkan...
-kahlil gibran-
mengerti ketika kau berkata, "aku lupa..."
menunggu selamanya ketika kau berkata, "tunggu sebentar...!"
tetap tinggal ketika kau berkata, "tinggalkan aku sendiri...!"
membuka pintu meski kamu belum mengetuk dan berkata, "bolehkah aku masuk?"
mencintai bukanlah bagaimana kau melupakannya bila ia berbuat salah,
melainkan bagaimana kau memaafkan...
-kahlil gibran-
Burung
Seorang pemburu berhasil menangkap seekor burung. Sang burung berkata kepada pemburu: “ Lepaskan aku, dan akan
kuberikan 3 nasihat kepadamu.” Sang pemburu ragu2, tapi akhirnya setuju juga untuk melepaskan sang burung untuk
ditukar dengan 3 nasihat.
Ketika dilepas, sang burung memberikan nasihat pertamanya: “Relakan apa yang telah terlepas dari tanganmu,
betapapun berharganya hal itu.” Pemburu berpikir sejenak, dan merasa nasehat ini berguna untuk dirinya dalam
menjalani hidup yang tidak menentu ini.
Sang burung terbang menjauh dan memberi nasihat kedua: “Janganlah terlalu percaya pada hal2 yang terlalu baik dan
tidak masuk akal sehat.” Pemburu merasa menarik juga nasihat ini, dan baik untuk kehidupannya. Dia tersenyum dan
merasa senang telah menukar sang burung dengan nasihat2 bijak ini.
Sang burung terbang keatas pohon dan berkata: “Pemburu bodoh, sebenarnya ada harta kekayaan berlimpah padaku,
didadaku ada dua permata besar yang sangat berharga, kalau saja kau bunuh aku, dan kau jual permata ini, kau akan
menjadi orang yang sangat kaya raya.” Sang pemburu sangat marah, dan sangat menyesal telah melepaskan sang burung.
Ingin dia mengejar lagi dan menangkap lagi sang burung, tetapi pohon itu terlalu tinggi dan terlalu jauh darinya.
Sambil menekan amarah dan rasa sesalnya sang pemburu berkata: “Ayo berikan nasihatmu yang ketiga.” Sang burung pun
berkata: “Ah betapa tololnya kamu, baru saja kuberikan dua nasihat berharga, telah kau abaikan keduanya. Lihatlah
dirimu sendiri, kaulepaskan diriku, dan masih kau sesali pula, dan masih juga kau percaya pada hal2 yang diluar
akal sehat. Inilah nasehatku ketiga: Janganlah hidup dengan bodoh. Gunakan akal pikiranmu. Semoga hidupmu lebih
baik.” Dan sang burungpun terbang pergi meninggalkan sang pemburu yang termangu.
(tanadi santoso)
Langganan:
Postingan (Atom)